ABSTRACT “Katur Ibu” Music Composition is a musical composition which the cultivation ideas depart from a love, sacrifice and affection that is packaged in a traditional and modern format presenting a new color in the composition of creation, which forms a complete musical work. Kata kunci: Komposisi, pengalaman empiris, Katur Ibu. Penyajian komposisi musik “Katur Ibu” memakai beberapa instrument pokok dan intrumen pendukung yaitu, Piano sebagai melodi utama, flute, bass elektrik, drum pad DTX, saron, bonang, kendang Sunda dan keyboard sebagai Accompainement dalam komposisi musik yang dikemas dalam konsep pertunjukan ini. Komposisi musik “Katur Ibu” terdiri dari 5 bentuk utama dengan menggunakan tempo Allegro, moderato, adagio, andante, dan vivance, yang dapat menggambarkan suasana tenang, sedih, gembira dan semangat, pengkarya maknai sebagai guratan sisi pandang terhadap realita yang terlintas dalam fikiran pengkarya seperti emosi penyesalan, kegamangan, ketulusan dan impian.
Jenis karya seni tidak menata pada kejadian menurut alur yang sebenarnya akan tetapi lebih kepada suasana yang mendukung. The western music instruments used are played in such a way so it will suit the Javanese gamelan.ĪBSTRAK Komposisi Musik “Katur Ibu” adalah komposisi musik yang ide penggarapannya berangkat dari sebuah cinta, pengorbanan dan kasih sayang yang dikemas dengan format tradisi dan modern menghadirkan warna baru dalam komposisi penciptaan, yang membentuk sebuah karya musik yang utuh. With the development of technology, some Campursari artists start to implement pelog and slendro system of Javanese gamelan into campursari.
The tunings system in campursari partly uses diatonic scales and transforms the gamelan musical scales to suit the keyboard or other music instruments that use other diatonic tunings systems. It also uses cak and cuk / ukulele from keroncong and keyboard, guitar, guitar bass, and drum set from combo band. From Gamelan, it uses saron, demung, gender, kendhang, siter, suling, and gong. The music instruments used in campursari consist of Javanese gamelan and western music instruments. However, campursari has its characteristic with the esthetic and musical taste which differ from its original music source. Mainly, this music formed by two kinds of music which are karawitan and keroncong. ABSTRACTCampursari, a human willingness to always make work and create something new, create a kind of music which is formed by different types of music that have a different cultural background. Seiring dengan perkembangan jaman beberapa seniman campursari mulai mencoba menerapkan sistem pelarasan pelog dan slendro pada gamelan Jawa kedalam campursari, alat-alat musik yang sebenarnya berasal dari musik barat ditalu untuk bisa menyesuaikan dengan gamelan Jawa.
Sistem pelarasan dalam campursari sebagian menggunakan tangga nada diatonis dan mengubah nada-nada pada gamelan menyesuaikan dengan keyboard atau alat-alat musik dengan sistem pelarasan diatonis yang lain. Alat musik yang digunakan dalam campursari mengambil beberapa dari gamelan jawa dan beberapa dari alat musik barat. Secara garis besar musik ini terbentuk dari dua jenis musik yang berbeda yaitu karawitan dan keroncong, tetapi campursari sudah memiliki ciri khas sendiri dengan estetika dan rasa musikal yang berbeda dengan musik aslinya. Campursari, keinginan manusia untuk selalu berkarya dan membuat hal-hal baru melahirkan sebuah musik yang terbentuk dari beberapa jenis musik yang memiliki latar belakang kebudayaan yang berbeda.